HIDUP DENGAN OTAK YANG
TERBELAH
Pada dasarnya otak manusia terbagi menjadi dua yaitu
hemisfer kiri dan kanan. Kedua hemisfer kanan dan kiri dihubungkan oleh serabut
padat yang disebut corpus collosum. Dalam
keadaan normal hemisfer tersebut berhubungan satu sama lain melalui
serabut-serabut saraf. Bagi orang yang menderita epilepsi parah menjalani
pemutusan serabut-serabut saraf tersebut. Artinya mereka hidup dengan otak
terbelah (pemisahan ini dilakukan untuk mencegah kejang karena hemisfer
menyebar ke hemisfer lain). Dalam eksperimen psikologis menyatakan bahwa pada
interaksi kasual dengan orang lain tidak memperlihatkan sesuatu yang tidak
lazim tetapi sebenarnya mereka memiliki persepsi dan pengalaman sadar yang
tidak lazim. Eksperimen tersebut menjelaskan banyak hal tentang kesadaran normal.
A. EPILEPSI
Epilepsi
adalah manifestasi gangguan otak dengan berbagai etiologi namun gejala tunggal yang khas, yaitu serangan berkala yang disebabkan oleh lepas muatan
listrik neurontrikal secara berlebihan. Epilepsi adalah suatu penyakit
yang ditandai dengan kecenderungan untuk mengalami kejang berulang. Ditinjau
dari penyebab epilepsi dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
a. Epilepsi primer atau epilepsy
idiopatik yang hingga kini tidak ditemukan penyebabnya.
b. Epilepsi Sekunder yaitu
yang penyebabnya diketahui.
B. FUNGSI OTAK KANAN
Seperti kita ketahui bahwa
manusia memiliki sebuah otak besar (serebum) yang dibagi menjadi belahan
(hemisfer) kiri dan belahan kanan, atau bisa kita sebut otak kanan dan
otak kiri. Walaupun masih merupakan kesatuan fungsi otak kanan dan otak kiri manusia
ternyata mempunyai fungsi yang berbeda.
Fungsi Otak Kanan;
berfungsi dalam perkembangan emotional quotient (EQ). Misalnya sosialisasi,
komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak
kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan,
memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, dan melukis.
Belahan Otak Kanan :
o
Ketidaksadaran (sub-consciousness).
o
Kreatif, intuitif, melibatkan emosi.
o
Berfikir dalam bentuk gambar.
o
Melihat keseluruhan.
o
Menggabungkan, sintesis.
o
Berfikir secara menyeluruh.
o
Spontan dan bebas dalam mengekspresikan emosi.
o
Selalu melihat persamaan.
o
Senang bekerja dalam team.
Otak kanan diidentikkan
tentang kreativitas, persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang,
emosi, musik dan warna, berpikir lateral, tidak terstruktur, dan cenderung
tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Dalam perkembangan EQ
(Emotional Quotient), seperti hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau
ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long
term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit
stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual
dan emosi misalnya.
C. FUNGSI OTAK KIRI
Otak kiri berfungsi dalam
hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca,
serta merupakan pusat matematika. Bagian otak ini merupakan pengendali intelligence
quotient (IQ). Daya ingat otak bagian ini juga bersifat jangka pendek.
Belahan Otak Kiri :
o Berfikir secara sadar (consciouness)
o Bernalar menurut logika.
o Berfikir dengan kata-kata.
o Memilah-milah.
o Menganalisis.
o Berfikir secara runut.
o Mengatur dan mengendalikan
emosi.
o Selalu melihat perbedaan.
o Senang bekerja sendiri.
Para pengguna otak kiri
pada umumnya lebih kuat dalam matematika. Mereka juga cenderung memiliki
telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada
tangan dan kaki kirinya. Demikian juga sebaliknya dengan pengguna otak kanan.
Ada cara mudah untuk
mengetahui seseorang menggunakan sisi otak bagian mana yang lebih dominan yaitu
dengan cara mengintip dari penampilan mejanya. Bila seseorang dominan menggunakan
otak kanan, ciri meja kerjanya cenderung berantakan. Meski begitu dia
mengetahui dengan pasti di mana letak barang-barang yang dicari serta apa yang
saat itu sedang dikerjakan. Sebab, mereka yang lebih banyak menggunakan otak
kanan, proses berpikirnya paralel, sedangkan pengguna otak kiri cara
berpikirnya serial.
Otak kiri biasa
diidentikkan dengan rapi, perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan,
logika, terstruktur, analitis, matematis, sistematis, linear, dan tahap demi
tahap.
Otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ (Intelligence
Quotient) seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan
dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory).
Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal
fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.
D. KINERJA OTAK PASCA
PEMUTUSAN SARAF
Otak adalah organ tubuh yang paling vital dan
penting bagi kelangsungan hidup manusia. Jika manusia diibaratkan sebuah
komputer, otak adalah prosesornya. Otak manusia terdiri lebih dari 100 miliar
saraf yang masing-masing terkait dengan 10 ribu saraf lain. Otak adalah organ
tubuh vital yang merupakan pusat pengendali sistem saraf pusat.
Seperti yang telah dijelaskan di atas otak manusia terbelah dalam dua bagian. Kedua
belahan otak bertanggung jawab silang, maksudnya belahan otak kanan bertanggung
jawab terhadap tubuh bagian kiri dan sebaliknya. Hal ini berarti bila otak kanan seseorang lebih dominan, maka orang
tersebut cenderung menjadi kidal atau aktif dengan bagian tubuh kiri. Kedua
belahan otak sangat identik tapi berbeda fungsi. Masing-masing otak berperilaku
berbeda.
Antara otak kanan dan kiri dibatasi oleh celah longitudinal. Celah longitudinal
disebut juga dengan celah great longitudinal atau celah longitudinal
cerebral merupakan alur dalam yang memisahkan kedua belahan otak manusia.
Ada keuntungan manusia memiliki otak yang terintegrasi. Dengan dua permukaan
permukaan menjadi lebih luas, yang memungkinkan untuk pertumbuhan dan
pendinginan. Dengan dengan dua belahan, otak menjadi memiliki fungsi
masing-masing.
Pada dasarnya otak manusia terbagi menjadi dua yaitu
hemisfer kiri dan kanan. Kedua hemisfer kanan dan kiri dihubungkan oleh serabut
padat yang disebut corpus collosum.
Dalam keadaan normal hemisfer tersebut berhubungan satu sama lain
melalui serabut-serabut saraf. Orang yang menderita epilepsi parah menjalani
pemutusan serabut-serabut saraf tersebut. Artinya mereka hidup dengan otak
terbelah (pemisahan ini dilakukan untuk mencegah kejang karena hemisfer
menyebar ke hemisfer lain).
Tanpa korpus kalosum, hemisfer kiri
hanya bisa bereaksi terhadap informasi yang datang dari sisikanan tubuh dan
begitu pula hemisfer kanan hanya bisa berekasi terhadap informasi dati sisi
kiri tubuh saja. Artinya, korpus kalosum memungkinkan setiap hemisfer
untuk menerima informasi dari kedua sisi tubuh.
Beberapa orang terpaksa memotong korpus kalosumnya sebagai pengobatan untuk serangan epilepsi.
Biasanya epilepsi bisa diobati dengan obat akan tetapi untuk beberapa kasus
dimana beberapa individu gagal untuk merespon obat-obatan antipireptik. Jika
serangan kekejangan pada pasien sangatkuat dan sangat sering yang dapat membahayakan
nyawa pasien, maka dokter akan mencoba segala cara untuk menyelamatkannya. Di beberapa kasus, dokter
terpaksa memotong korpus kalosum dengan harapan serangan epilepsi akan berkurang karena
impuls saraf tidak dapat terus-menerus memantul antara hemisfer kiri dan kanan sehingga serangan hanya akan
menyerang setengah bagian badan saja.
Pasien split-brain memiliki korpus kallosum yang telah rusak atau dipotong. Salah satu pemotongan korpus kalosum terjadi
sebagai pengobatan untuk serangan epilepsi. Mereka tetap memiliki kemampuan intelektual,
motivasi, kemampuan berjalan yang normal dan kegiatan- kegiatan yang lain yang menggunakan kedua bagian atau sisi tubuh. Akan tetapi mereka kurang
mampu untuk merespon stimulus sensoris yang datang hanya dari salah
satu sisi badan. Pasien split-brain dapat menggunakan kedua tangan
untuk mengerjakan tugas yang familiar, seperti mengikat tali sepatu tapi tidak untuk tugas-tugas yang tidak
terbiasa mereka lakukan sebelum menjalani operasi. Pasien
split-brain juga dapat menggunakan tangan kanan dan kiri mereka secara bersamaan,
seperti menggambar dengan tangan dan kiri pada saat yang bersamaan. Hal ini
karena keduahemisfer seorang pasien split-brain dapat memproses
informasi secara terpisah sehingga para pasien dapat dengan mudah merencanakan dua tindakan berbeda
secara bersamaan.
0 komentar:
Posting Komentar