Jumat, 13 Juli 2012

HIDUP DENGAN OTAK TERBELAH

Diposting oleh Sabrina di 23.59

HIDUP DENGAN OTAK YANG  TERBELAH
Pada dasarnya otak manusia terbagi menjadi dua yaitu hemisfer kiri dan kanan. Kedua hemisfer kanan dan kiri dihubungkan oleh serabut padat yang disebut corpus collosum.  Dalam keadaan normal hemisfer tersebut berhubungan satu sama lain melalui serabut-serabut saraf. Bagi orang yang menderita epilepsi parah menjalani pemutusan serabut-serabut saraf tersebut. Artinya mereka hidup dengan otak terbelah (pemisahan ini dilakukan untuk mencegah kejang karena hemisfer menyebar ke hemisfer lain). Dalam eksperimen psikologis menyatakan bahwa pada interaksi kasual dengan orang lain tidak memperlihatkan sesuatu yang tidak lazim tetapi sebenarnya mereka memiliki persepsi dan pengalaman sadar yang tidak lazim. Eksperimen tersebut menjelaskan banyak hal tentang kesadaran normal.

A.    EPILEPSI
Epilepsi adalah manifestasi gangguan otak dengan berbagai etiologi namun gejala tunggal yang khas, yaitu serangan berkala yang disebabkan oleh lepas muatan listrik neurontrikal secara berlebihan. Epilepsi adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kecenderungan untuk mengalami kejang berulang. Ditinjau dari penyebab epilepsi dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu :
a.    Epilepsi primer atau epilepsy idiopatik yang hingga kini tidak ditemukan penyebabnya.
b.    Epilepsi Sekunder yaitu yang penyebabnya diketahui.

B.     FUNGSI OTAK KANAN
Seperti kita ketahui bahwa manusia memiliki sebuah otak besar (serebum) yang dibagi menjadi belahan (hemisfer) kiri dan belahan kanan, atau bisa kita sebut otak kanan dan otak kiri. Walaupun masih merupakan kesatuan fungsi otak kanan dan otak kiri manusia ternyata mempunyai fungsi yang berbeda.
Fungsi Otak Kanan; berfungsi dalam perkembangan emotional quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi, menari, dan melukis.
Belahan Otak Kanan :
o      Ketidaksadaran (sub-consciousness).
o      Kreatif, intuitif, melibatkan emosi.
o      Berfikir dalam bentuk gambar.
o      Melihat keseluruhan.
o      Menggabungkan, sintesis.
o      Berfikir secara menyeluruh.
o      Spontan dan bebas dalam mengekspresikan emosi.
o      Selalu melihat persamaan.
o      Senang bekerja dalam team.
Otak kanan diidentikkan tentang kreativitas, persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna, berpikir lateral, tidak terstruktur, dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Dalam perkembangan EQ (Emotional Quotient), seperti hal persamaan, khayalan, kreativitas, bentuk atau ruang, emosi, musik dan warna. Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Bila terjadi kerusakan otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi misalnya.

C.    FUNGSI OTAK KIRI
Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Bagian otak ini merupakan pengendali intelligence quotient (IQ). Daya ingat otak bagian ini juga bersifat jangka pendek.
Belahan Otak Kiri :   
o  Berfikir secara sadar (consciouness)
o  Bernalar menurut logika.
o  Berfikir dengan kata-kata.
o  Memilah-milah.
o  Menganalisis.
o  Berfikir secara runut.
o  Mengatur dan mengendalikan emosi.
o  Selalu melihat perbedaan.
o  Senang bekerja sendiri.
Para pengguna otak kiri pada umumnya lebih kuat dalam matematika. Mereka juga cenderung memiliki telinga kanan lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada tangan dan kaki kirinya. Demikian juga sebaliknya dengan pengguna otak kanan.
Ada cara mudah untuk mengetahui seseorang menggunakan sisi otak bagian mana yang lebih dominan yaitu dengan cara mengintip dari penampilan mejanya. Bila seseorang dominan menggunakan otak kanan, ciri meja kerjanya cenderung berantakan. Meski begitu dia mengetahui dengan pasti di mana letak barang-barang yang dicari serta apa yang saat itu sedang dikerjakan. Sebab, mereka yang lebih banyak menggunakan otak kanan, proses berpikirnya paralel, sedangkan pengguna otak kiri cara berpikirnya serial.
Otak kiri biasa diidentikkan dengan rapi, perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan, logika, terstruktur, analitis, matematis, sistematis, linear, dan tahap demi tahap.
Otak kiri berfungsi sebagai pengendali IQ (Intelligence Quotient) seperti hal perbedaan, angka, urutan, tulisan, bahasa, hitungan dan logika. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika.

D.    KINERJA OTAK PASCA PEMUTUSAN SARAF
Otak adalah organ tubuh yang paling vital dan penting bagi kelangsungan hidup manusia. Jika manusia diibaratkan sebuah komputer, otak adalah prosesornya. Otak manusia terdiri lebih dari 100 miliar saraf yang masing-masing terkait dengan 10 ribu saraf lain. Otak adalah organ tubuh vital yang merupakan pusat pengendali sistem saraf pusat.
Seperti yang telah dijelaskan di atas otak manusia terbelah dalam dua bagian. Kedua belahan otak bertanggung jawab silang, maksudnya belahan otak kanan bertanggung jawab terhadap tubuh bagian kiri dan sebaliknya. Hal ini berarti bila otak kanan seseorang lebih dominan, maka orang tersebut cenderung menjadi kidal atau aktif dengan bagian tubuh kiri. Kedua belahan otak sangat identik tapi berbeda fungsi. Masing-masing otak berperilaku berbeda.
Antara otak kanan dan kiri dibatasi oleh celah longitudinal. Celah longitudinal disebut juga dengan celah great longitudinal atau celah longitudinal cerebral merupakan alur dalam yang memisahkan kedua belahan otak manusia. Ada keuntungan manusia memiliki otak yang terintegrasi. Dengan dua permukaan permukaan menjadi lebih luas, yang memungkinkan untuk pertumbuhan dan pendinginan. Dengan dengan dua belahan, otak menjadi memiliki fungsi masing-masing.
Pada dasarnya otak manusia terbagi menjadi dua yaitu hemisfer kiri dan kanan. Kedua hemisfer kanan dan kiri dihubungkan oleh serabut padat yang disebut corpus collosum.  Dalam keadaan normal hemisfer tersebut berhubungan satu sama lain melalui serabut-serabut saraf. Orang yang menderita epilepsi parah menjalani pemutusan serabut-serabut saraf tersebut. Artinya mereka hidup dengan otak terbelah (pemisahan ini dilakukan untuk mencegah kejang karena hemisfer menyebar ke hemisfer lain).
Tanpa korpus kalosum, hemisfer kiri hanya bisa bereaksi terhadap informasi yang datang dari sisikanan tubuh dan begitu pula hemisfer kanan hanya bisa berekasi terhadap informasi dati sisi kiri tubuh saja. Artinya, korpus kalosum memungkinkan setiap hemisfer untuk menerima informasi dari kedua sisi tubuh.
Beberapa orang terpaksa memotong korpus kalosumnya sebagai pengobatan untuk serangan epilepsi. Biasanya epilepsi bisa diobati dengan obat akan tetapi untuk beberapa kasus dimana beberapa individu gagal untuk merespon obat-obatan antipireptik. Jika serangan kekejangan pada pasien sangatkuat dan sangat sering yang dapat membahayakan nyawa pasien, maka dokter akan mencoba segala cara untuk menyelamatkannya. Di beberapa kasus, dokter terpaksa memotong korpus kalosum dengan harapan serangan epilepsi akan berkurang karena impuls saraf tidak dapat terus-menerus memantul antara hemisfer kiri dan kanan sehingga serangan hanya akan menyerang setengah bagian badan saja.
Pasien split-brain memiliki korpus kallosum yang telah rusak atau dipotong. Salah satu pemotongan korpus kalosum terjadi sebagai pengobatan untuk serangan epilepsi. Mereka tetap memiliki kemampuan intelektual, motivasi, kemampuan berjalan yang normal dan kegiatan- kegiatan yang lain yang menggunakan kedua bagian atau sisi tubuh. Akan tetapi mereka kurang mampu untuk merespon stimulus sensoris yang datang hanya dari salah satu sisi badan. Pasien split-brain dapat menggunakan kedua tangan untuk mengerjakan tugas yang familiar, seperti mengikat tali sepatu tapi tidak untuk tugas-tugas yang tidak terbiasa mereka lakukan sebelum menjalani operasi. Pasien split-brain juga dapat menggunakan tangan kanan dan kiri mereka secara bersamaan, seperti menggambar dengan tangan dan kiri pada saat yang bersamaan. Hal ini karena keduahemisfer seorang pasien split-brain dapat memproses informasi secara terpisah sehingga para pasien dapat dengan mudah merencanakan dua tindakan berbeda secara bersamaan.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Fatamorgana ^_^ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea