Minggu, 29 Januari 2012

SMA 1 Ngadirojo

Diposting oleh Sabrina di 18.07
Hari Sabtu yang lalu (28 Januari 2012) aku bersama teman-teman dan kakak kelas yang semuanya adalah alumni SMA N 1 Ngadirojo, berkunjung ke SMA kami tercinta. Banyak perubahan menakjubkan yang terjadi. Dan aku terharu melihatnya.
Lima belas tahun yang akan datang, tepatnya pada tanggal 30 Januari 2027. Di pagi yang tak begitu cerah dan aku masih setia menggunakan motor matic-ku tercinta, bernomor polisi AE 3058 YP, yang sudah menemani perjalanan hidupku selama lebih dari 17 tahun. Rasa rindu ini mendorongku mengunjungi sekolah tercinta, SMA Negeri 1 Ngadirojo. Perlahan kususuri jalan di Gareng Lor, hingga akhirnya sampai di pertigaan Jambon. Kemudian belok kanan dan memasuki gerbang SMA 1 Ngadirojo, kokoh, megah dan kuat. Sempat aku terheran, karena gerbang sekolah yang dulu berada masuk ke dalam kini telah ada persis di pinggir jalan, jadi saat belok kiri dari arah Laut Taman, langsung kutemui gerbang SMA Negeri 1 Ngadirojo di kiri jalan. Kulihat di sepanjang jalan berdiri kokoh tembok yang indah. Di sisi kanan bertuliskan SMA Negeri 1 Ngadirojo, Sekolah Standar Internasional. Lalu di sebelah kanannya berisi gambar maupun tulisan yang menunjukkan berbagai prestasi yang telah diraih SMA tercintaku itu.
Kemudian kusadari bahwa jalan tersebut memang sepenuhnya telah menjadi milik SMA Negeri 1 Ngadirojo. Pemukiman penduduk yang sebelumnya berada di sampaing sekolah mungkin telah dialokasikan ke tempat yang lain. Pemukiman penduduk itu telah disulap menjadi tempat parkir yang sangat luas. Ada yang khusus untuk siswa dan ada yang untuk para guru. Masih jam 06.30 pagi, namun kulihat pak Wono, sudah bersiap membantu para siswa memarkirkan kendaraan mereka. Beliau tidak berubah, sekalipun usia telah semakin jelas menggambarkan jumlah usianya. Kumatikan motorku dan kuparkirkan di tempat parkir sekolah, kusapa pak Wono dengan senyum, dan kulihat beliau tak sepenuhnya mengingatku. Kubiarkan pak Wono terus bekerja dan aku berjalan perlahan menuju gerbang kedua SMA 1 Ngadirojo. Kuingat dengan jelas bahwa pada saat aku bersekolah di SMA tercintaku ini 17 tahun yang lalu, inilah satu-satunya gerbang utama SMA 1 Ngadirojo. Kulanjutkan perjalananku, dan aku begitu takjub melihat bangunan sekolahku itu. Bangunan depan adalah bangunan berlantai dua, yang dibangun dengan arsitektur yang begitu indah, mirip dengan bangunan Gedung Fakultas Hukum Univesitas Diponegoro. 
Namun, catnya masih tetap hijau muda, persis seperti dulu. Lahan depan sekolah yang dulu dimanfaatkan sebagai tempat parkir, kini telah beralih fungsi menjadi tempat upacara bendera. Tiang bendera berdiri kokoh dan megah tepat di tengah lapangan. Disebelah timur digunakan untuk barisan siswa. Sedangkan di sebelah baratnya adalah tempat untuk para guru. Musola sekolah yang dulu kecil kini berubah menjadi begitu megah. Bahkan, kini namanya telah berubah menjadi Masjid Al Hamasah SMA N 1 Ngadirojo. Tulisan masjid berwarna keemasan, sedangkan dinding masjid didominasi oleh warna putih dan hijau. Di samping masjid, berdiri Galeri Alumni SMA N 1 Ngadirojo, aku terharu melihat gedung tersebut. Gedung yang sejak 17 tahun yang lalu sangat aku dan teman-temanku impikan keberadaannya.
Keharuanku tidak berhenti sampai disitu saja, kulanjutkan langkahku memasuki gerbang ketiga SMA 1 Ngadirojo, dan aku kembali takjub dibuatnya. Bangunannya terdiri dari dua lantai. Lantai bawah hampir semuanya digunakan sebagai laboratorium. Mulai dari laboratorium bahasa, matematika, biologi, fisika, kimia, Geografi, Sejarah, Galeri Kesenian, Musik Tradisional, Drum Band, Perustakaan dan lain-lain.  Sedangkan lantai dua digunakan sebagai ruang kelas. Lapangan basket yang dulu berada di tengah gedung kini telah berubah menjadi sebuah taman sekolah yang indah. Ya, di sana ada berbagai jenis bunga dan tumbuh-tumbuhan. Terdapat pula tempat duduk dan pohon yang rindang.
Beberapa siswa menyapaku dengan ramah, seragam sekolah telah berubah. Berwarna biru sebagai atasan dan kotak-kotak yang juga didominasi oleh warna biru sebagai bawahannya, dilengkapi dengan dasi dan rompi. Sementara pengurus OSIS dan MPK masih setia dengan jas kebesaran kini berwarna hitam.
Ada yang kurang di sini, yaitu lapangan basket yang dulu selalu menjadi pusat perhatian pada saat kegiatan classmeeting. Kutanyakan pada salah satu siswa SMA 1 Ngadirojo yang mengenakan jas hitam berlogo MPK, dan dengan ramah ia mengantarkanku ke belakang sekolah. Kuingat dengan jelas bahwa 17 tahun yang lalu, tanah kosong itu dipenuhi rumput yang penggunaannya tidak dimaksimalkan. Namun, keadaan itu kini berbanding terbalik. Tanah yang semula kosong itu telah diubah menjadi sebuah stadion yang bisa dikatakan cukup layak digunakan di tingkat SMA. Stadion Smansaraja namanya, dan kini tidak hanya digunakan sebagai tempat bermain sepak bola saja, namun juga basket, voly, sepak takraw dan lain-lain. Benar-benar menakjubkan perubahan ini.
Untuk semua teman-temanku, alumni SMA Negeri 1 Ngadirojo. Semangatlah untuk hidup kalian. Dan kelak, ijinkan lebih banyak orang untuk ikut menikmati kesuksesan yang telah kalian peroleh, tidak terkecuali SMA 1 Ngadirojo kita yang tercinta, bersama para guru, karyawan TU, mamak kantin dan lain-lain di dalamnya. Do the best, and be the best…

0 komentar:

Posting Komentar

 

Fatamorgana ^_^ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea