Sabtu, 14 Juli 2012

JAMU CEKOK

Diposting oleh Sabrina di 00.14
-->
TRADISI PEMBERIAN RAMUAN JAMU CEKOK SEBAGAI UPAYA PENYEMBUHAN
KURANGNYA NAFSU MAKAN PADA ANAK
DI SUKU JAWA

1.  PENDAHULUAN
Jamu berupa ramuan tradisional sebagai salah satu upaya pengobatan telah dikenal luas dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk tujuan :
ü mengobati penyakit ringan,
ü mencegah datangnya penyakit,
ü menjaga ketahanan dan kesehatan tubuh,
ü untuk tujuan kecantikan.
Salah satu jenis jamu yang terdapat di Yogyakarta (Suku Jawa) adalah jamu cekok khusus untuk anak-anak. Ramuan yang terkandung dalam jamu cekok dipercaya bermanfaat untuk peningkatan nafsu makan dan kesehatan anak.
Bahan utama jamu cekok adalah empon-empon yang terdiri dari Curcuma xanthorriza Robx (temulawak), Zingiber americans L. (lempuyang emprit), Tinospora tuberculata Beume (brotowali), Curcuma aeruginaosa Robx (temu ireng) serta Carica papaya L. (papaya). Alasan utama orang tua mencekok anaknya karena hilangnya nafsu makan yang dikhawatirkan akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak. Manfaat utama pengobatan ini adalah mengembalikan nafsu makan anak disamping sebagai cara penyembuhan mencret, perut kembung, cacingan serta batuk dan pilek.
Pengaruh faktor kepercayaan atau sugesti akan khasiat jamu cekok mengakibatkan konsumen menyatakan kepuasannya setelah mencekokkan anaknya. Kepercayaan ini tidak lepas dari pengaruh tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi. Selain itu pengobatan tradisional dengan memanfaatkan bahan-bahan alam dianggap relatif lebih aman dan harganya terjangkau bagi masyarakat luas. Kebiasaan minum jamu cekok juga menunjukkan adanya kecenderungan masyarakat kembali ke alam (back to nature) sebagaimana tradisi yang telah dimiliki oleh nenek moyang mereka.
2.  PENGERTIAN
Ramuan tradisional sering disama artikan dengan obat tradisional. Definisi obat tradisional menurut Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 adalah bahan atau ramuan bahan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Sedangkan definisi pengobatan tradisional menurut World Health Organization (WHO) tahun 1996 adalah upaya menjaga dan memperbaiki kesehatan dengan cara-cara yang telah ada sebelum munculnya pengobatan modern. Pengobatan tradisional itu sendiri dapat berupa pemijatan, tumbuh-tumbuhan, ramuan berbahan dasar tumbuh-tumbuhan (jamu, ramuan, jampi), kompres dengan bahan dasar tumbuhan atau daun-daunan (galian, pilis) dan parem.
Istilah cekok mengandung maksud pemaksaan, sama artinya dengan dicangar. Cekok, dalam bahasa Indonesia berarti obat tradisional dengan ramuan daun-daunan yang dilumat lalu diminumkan secara paksa kepada si sakit (seperti pada anak kecil yang enggan menelan obat). Mencekok berarti meminumkan secara paksa. Sedangkan dicangar berasal dari kata dasar cangar atau nyangar yang berarti membuka mulut dengan paksa untuk diminumi jamu. Dicekok atau dicangar pada dasarnya memiliki maksud yang sama yaitu memaksa seseorang untuk membuka mulutnya sehingga dapat dimasuki sesuatu, yang dapat berupa jamu atau obat, sehingga dapat tertelan dan masuk ke dalam tubuh. Dicekok atau dicangar biasanya hanya berlaku pada anak-anak yang menolak untuk meminum jamu atau obat yang yang seharusnya mereka minum untuk tujuan kesehatan.

3.  SEJARAH
Ramuan jamu cekok di Pulau Jawa pertama kali ditemukan oleh seseorang dari Jogjakarta, yairu Eyang Kerto Wirjo Raharjo. Namun belum diketahui secara pasti bagaiman sejarah penemuannya. Beliau adalah seorang pedagang jamu terkenal di Jogjakarta yang pada tahun 1875 mendatangkan bahan baku empon-empon dari Demak, Jawa Tengah. Dari tangannyalah kemudian lahir ramuan jamu cekok. Lantaran memang manjur, konsumen pun terus membanjir hingga kini. Usaha jamu cekok pun ikut menjamur di berbagai tempat.
Gambar 1 : Warung Jamu Cekok Pertama di Jawa

4.  BAHAN DAN PERSIAPAN
Tabel berikut berisi khasiat bahan-bahan tradisional yang digunakan untuk membuat jamu cekok berdasar sumber-sumber pustaka yang relevan.
No
Bahan Jamu
Tujuan dan Khasiat dalam Pengobatan
Tidak nafsu makan
Perut kembung
Mencret
Cacingan
Batuk
Pilek
Anti radang
1
Kunyit

v
v



v
2
Kencur

v


v
v
v
3
Jahe

v


v
v
v
4
Temulawak
v
v




v
5
Temuireng
v
v

v
v


6
Lempuyang emprit
v
v

v
v
v

7
Brotowali
v






8
Daun Pepaya
v





v
9
Kapulaga

v


v


10
Adas

v


v


11
Sambiloto

v


v
v
v
12
Inggu




v


13
Jeruk Nipis




v


3 komentar:

Hadi Anto mengatakan...

Numpang promosi Boss-Boss semua (boleh dihapus).
Sedia bahan tepung jamu kunir, jahe merah, kencur, sendokan, tapak liman, ginseng (Korea), pasak bumi, laos merah, purwoceng, temu lawak, temu ireng, temu kunci, umbi teki, kulit manggis dll, harga 10 ribu – 50 ribu. Sedia tepung jamu merpati tinggi/ balap (11 rempah) harga 100 ribu. Ada jamu yang sudah jadi 120 butir harga 50 ribu. Bisa kirim ke wilayah nusantara biaya kirim 20 – 100 ribu (Pulau Jawa – Luar Pulau).
Hubungi 087738096581/ 5a3557ae Pundong Bantul Yogyakarta.

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah, suatu kebaikan yg tak ternilai harganya kalau kuta sebagai pewaris banda bisa membudidayakan serta melestarikan dari warisan yg tak ada di Negara lain kecuali bus an tara.
Kalau berkenan saya ingin sekali sowan.

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah, suatu kebaikan yg tak ternilai harganya kalau kuta sebagai pewaris banda bisa membudidayakan serta melestarikan dari warisan yg tak ada di Negara lain kecuali bus an tara.
Kalau berkenan saya ingin sekali sowan.

Posting Komentar

 

Fatamorgana ^_^ Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea