TRADISI PEMBERIAN RAMUAN JAMU CEKOK SEBAGAI UPAYA PENYEMBUHAN
KURANGNYA NAFSU MAKAN PADA ANAK
DI SUKU JAWA
1. PENDAHULUAN
Jamu berupa ramuan
tradisional sebagai salah satu upaya pengobatan telah dikenal luas dan
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk tujuan :
ü mengobati penyakit ringan,
ü mencegah datangnya
penyakit,
ü menjaga ketahanan dan
kesehatan tubuh,
ü untuk tujuan kecantikan.
Salah satu jenis jamu yang
terdapat di Yogyakarta (Suku Jawa) adalah jamu cekok khusus untuk anak-anak.
Ramuan yang terkandung dalam jamu cekok dipercaya bermanfaat untuk peningkatan nafsu makan dan kesehatan anak.
Bahan utama jamu cekok
adalah empon-empon yang terdiri dari Curcuma
xanthorriza Robx (temulawak), Zingiber americans L. (lempuyang emprit),
Tinospora tuberculata Beume (brotowali), Curcuma aeruginaosa Robx (temu ireng)
serta Carica papaya L. (papaya). Alasan utama orang tua
mencekok anaknya karena hilangnya nafsu makan yang dikhawatirkan akan
menyebabkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak. Manfaat utama
pengobatan ini adalah mengembalikan nafsu makan anak disamping sebagai cara
penyembuhan mencret, perut kembung, cacingan serta batuk dan pilek.
Pengaruh faktor
kepercayaan atau sugesti akan khasiat jamu cekok mengakibatkan konsumen menyatakan kepuasannya setelah mencekokkan anaknya.
Kepercayaan ini tidak lepas dari pengaruh tradisi yang diturunkan dari generasi
ke generasi. Selain itu pengobatan tradisional dengan memanfaatkan bahan-bahan
alam dianggap relatif lebih aman dan harganya terjangkau bagi masyarakat luas.
Kebiasaan minum jamu cekok juga menunjukkan adanya kecenderungan masyarakat kembali ke alam (back to nature) sebagaimana tradisi yang
telah dimiliki oleh nenek moyang mereka.
2. PENGERTIAN
Ramuan tradisional sering
disama artikan dengan obat tradisional. Definisi obat tradisional menurut
Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992 adalah bahan atau ramuan bahan berupa
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik)
atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang secara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Sedangkan definisi
pengobatan tradisional menurut World Health
Organization (WHO) tahun 1996 adalah
upaya menjaga dan memperbaiki kesehatan dengan cara-cara yang telah ada sebelum
munculnya pengobatan modern. Pengobatan tradisional itu sendiri dapat berupa
pemijatan, tumbuh-tumbuhan, ramuan berbahan dasar tumbuh-tumbuhan (jamu,
ramuan, jampi), kompres dengan bahan dasar tumbuhan atau daun-daunan (galian,
pilis) dan parem.
Istilah cekok mengandung
maksud pemaksaan, sama artinya dengan dicangar. Cekok, dalam bahasa Indonesia berarti obat tradisional dengan ramuan
daun-daunan yang dilumat lalu diminumkan secara paksa kepada si sakit (seperti
pada anak kecil yang enggan menelan obat). Mencekok berarti meminumkan secara
paksa. Sedangkan dicangar berasal dari kata dasar cangar atau nyangar yang berarti membuka mulut dengan paksa untuk diminumi jamu. Dicekok atau dicangar pada dasarnya memiliki
maksud yang sama yaitu memaksa seseorang untuk membuka mulutnya sehingga dapat
dimasuki sesuatu, yang dapat berupa jamu atau obat, sehingga dapat tertelan dan
masuk ke dalam tubuh. Dicekok atau dicangar biasanya hanya berlaku pada anak-anak yang menolak untuk meminum jamu atau
obat yang yang seharusnya mereka minum untuk tujuan kesehatan.
3. SEJARAH
Ramuan jamu cekok di Pulau Jawa pertama kali ditemukan
oleh seseorang dari Jogjakarta, yairu Eyang Kerto Wirjo Raharjo. Namun belum
diketahui secara pasti bagaiman sejarah penemuannya. Beliau adalah seorang
pedagang jamu terkenal di Jogjakarta yang pada tahun 1875 mendatangkan bahan
baku empon-empon dari Demak, Jawa Tengah. Dari tangannyalah kemudian lahir
ramuan jamu cekok. Lantaran memang manjur, konsumen pun terus membanjir hingga
kini. Usaha jamu cekok pun ikut menjamur di berbagai tempat.
Gambar 1 : Warung Jamu Cekok Pertama di Jawa
4. BAHAN DAN PERSIAPAN
Tabel berikut berisi
khasiat bahan-bahan tradisional yang digunakan untuk membuat jamu cekok berdasar sumber-sumber
pustaka yang relevan.
No
|
Bahan Jamu
|
Tujuan dan Khasiat dalam Pengobatan
|
||||||
Tidak nafsu makan
|
Perut kembung
|
Mencret
|
Cacingan
|
Batuk
|
Pilek
|
Anti radang
|
||
1
|
Kunyit
|
v
|
v
|
v
|
||||
2
|
Kencur
|
v
|
v
|
v
|
v
|
|||
3
|
Jahe
|
v
|
v
|
v
|
v
|
|||
4
|
Temulawak
|
v
|
v
|
v
|
||||
5
|
Temuireng
|
v
|
v
|
v
|
v
|
|||
6
|
Lempuyang emprit
|
v
|
v
|
v
|
v
|
v
|
||
7
|
Brotowali
|
v
|
||||||
8
|
Daun Pepaya
|
v
|
v
|
|||||
9
|
Kapulaga
|
v
|
v
|
|||||
10
|
Adas
|
v
|
v
|
|||||
11
|
Sambiloto
|
v
|
v
|
v
|
v
|
|||
12
|
Inggu
|
v
|
||||||
13
|
Jeruk Nipis
|
v
|
3 komentar:
Numpang promosi Boss-Boss semua (boleh dihapus).
Sedia bahan tepung jamu kunir, jahe merah, kencur, sendokan, tapak liman, ginseng (Korea), pasak bumi, laos merah, purwoceng, temu lawak, temu ireng, temu kunci, umbi teki, kulit manggis dll, harga 10 ribu – 50 ribu. Sedia tepung jamu merpati tinggi/ balap (11 rempah) harga 100 ribu. Ada jamu yang sudah jadi 120 butir harga 50 ribu. Bisa kirim ke wilayah nusantara biaya kirim 20 – 100 ribu (Pulau Jawa – Luar Pulau).
Hubungi 087738096581/ 5a3557ae Pundong Bantul Yogyakarta.
Alhamdulillah, suatu kebaikan yg tak ternilai harganya kalau kuta sebagai pewaris banda bisa membudidayakan serta melestarikan dari warisan yg tak ada di Negara lain kecuali bus an tara.
Kalau berkenan saya ingin sekali sowan.
Alhamdulillah, suatu kebaikan yg tak ternilai harganya kalau kuta sebagai pewaris banda bisa membudidayakan serta melestarikan dari warisan yg tak ada di Negara lain kecuali bus an tara.
Kalau berkenan saya ingin sekali sowan.
Posting Komentar